HickMan
Rabu, 03 Agustus 2016
Senin, 13 Juni 2016
Rabu, 01 Juni 2016
Coldplay - Hymn For The Weekend (Official video)
Buat yang mau liburan , dengerin ni lagu. pasti asik ni.
ENTREPRENEURSHIP
Istilah
Entrepreneur dipopulerkan oleh seorang ahli ekonomi Austria yang
bernama Joseph Schumpeter (1883 – 1950). Menurut Schumpeter keseluruhan
proses perbuahan ekonomi akhirnya tergantung pada pribadi perilakunya
yaitu entrepreneur (wiraswastawan) Kewiraswastawan (entrepreneurship)
pertama kali menyakut perubahan. Para wiraswastawan melihat perubahan
sebagai norma dan sesuatu yang sehat. Biasanya mereka tidak menciptakan
perubahan sendiri, karena mereka sendiri biasanya bukan penemu. Namun
demikian, ini menentukan wiraswastawan dan kewiraswastaan. Entrepreneur selalu
mencari perubahan, menanggapinya dan memanfaatkannya sebagai suatu
peluang. Setiap perubahan ditanggapinya secara kreatif dan inovatif.
Kewiraswastaan
berbeda dengan manajemen. Kewiraswastaan merupakan penggabungan
kekuatan untuk memulai perubahan dalam prosuksi sedangkan manajemen
meliputi penggabungan untuk mem pro duksi. Oleh karena itu manajemen
merujuk kepada koordinasi tanpa henti dari proses produksi yang dapat
dilihat sebagai penggabungan tanpa henti dari proses produksi, yang
dapat dilihat sebagai penggabungan terus menerus dari faktor–faktor
produksi. Sedangkan kewiraswastaan merupakan gejala yang tidak
sinambung, yang muncul untuk memulai perubahan-perubahan proses produksi
dan kemudian hilang sampai muncul kembali untuk memulai perubahan lain
lagi. Sedangkan informasi adalah data yang dapat dipakai sebagai dasar
untuk mengambil keputusan. Informasi merupakan “Jantung persoalan karena membuka pintu sukses”’ kata Herb Cohen.
Smart
berarti cerdas atau pintar atau bijak. Kong Hu Cu mengatakan “Jika Anda
tidak pandai, maka Anda harus cerdas.” Definisi yang lebih luas smart enrteprenuer adalah
orang yang mampu menciptakan bisnis baru serta kreatif dan inovatif
dengan mengambil risiko dan ketidak pastian untuk mencapai keuntungan
dan pertumbuhan dengan cara meng indentifikasi peluang dan ancaman serta
meng gabungkan dengan sumberdaya yang dimilikinya. Inti dari smart
entrepreneur penggunakan otak kanan dan otak kiri secara optimal atau
penggunaan intuisi dan informasi secara cerdas. Intuisi merupakan
bisikan hati. Intuisi merupakan kemampuan mengetahui sesuatu tanpa
difikirkan secara sadar.
Orang-orang
yang termasuk smart enterpreneur adalah Bill Gates (Microsoft), Steve
Jobs (Apple Macintosh), Walt Disney (Disney), Asa Candler (Coca-Cola),
Henry Ford (Ford Motor), Seichiro Honda (Honda), Akio Morita (Sony),
Konusuke Matsushita (Matsushita), Anita Roddick (The Body Shop), Sam Walton (Wal-Mart), Jerry Yang (Yahoo), Jeff Bezos (Amazon), Piere Omidyar (eBay) dan sebagainya. Sebagian besar enterpreneur top dunia sebagai entrepreneur yang smart entrepreneur .
Mereka menggabungkan informasi dan intuisi untuk meraih kesuksesan
bisnisnya. Bill Gates misalnya, ketika melihat peluang bahwa Apple dan
IBM tidak mau memberi lisensi sistem operasinya kepada pembuat komputer,
maka informasi ini oleh Bill Gates ditangkap dan dengan intuisinya, dia
memutus kan untuk membuat sistem operasi dan memberikan lisensi untuk
dapat dipakai oleh si pembuat komputer. Sistem operasi yang pertama
dibuat oleh Bill Gates adalah Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) yang
akhirnya menguasai pasar 80 % dari seluruh sistem operasi yang dipakai
saat itu. Kesusksesan Bill Gates pun berlanjut dengan munculnya Windows
yang saat ini begitu sukses dan telah munculnya Windows yang baru yaitu
Windows XP. Steve Jobs telah mendapatkan informasi bahwa di pasar ada
kebutuhan komputer yang dipakai secara personal. Steve Jobs dengan
intuisinya untuk membuat computer personal (PC) yang mudah dipakai oleh
orang biasa. Produk yang pertama, yaitu Apple Macintosh. Steve Jobs,
bersama rekannya rekannya Steve Wozniak membuat mesin pertamanya ini di
sebuah garasi.
Henry Ford memanfaatkan informasi tentang sebagian besar penduduk
Amreika berkeinginan mempunyai mobil, tetapi mereka tidak,mempunyai uang
yang cukup untuk membelinya. Akhirnya Henry dengan intuisinya
memproduksi mobil secara masal agar harga mobil tersebut terjangkau oleh
masyarakat Amerika pada tahun 1903. Mobil pertama yang diabuat adalah
mobil Model A. Setelah satu tahun, ia dapat menjual 600 mobil per bulan.
Pada tahun 1908 sampai tahun 1927 telah terjual 15 juta mobil model T.
Pada tahun 1919, Ford mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur
perusahaannya yang digantikan oleh putranya Edsel. Penjualan mobil
tahunan memuncak menjadi 2.120.898 di tahun 1923 sekaligus Ford
menguasai lebih ndari 57 pangsa pasar mobil di Amerika.
Lembaga Pendidikan Primagama menggunakan informasi dan intuisi ini
untuk menjulangkan namanya. Berawal dari ide Pak Purdi, yang ketika itu
menjadi Direktur mempunyai ide yang agak gila, Bimbingan Tes Program
Jaminan Diterima. Kata Jaminan berbeda dengan Dijamin. Kalau Dijamin
artinya pasti diterima di Perguruan Tinggi Negeri, tetapi kalau Jaminan
berarti bergantung pada siswa dan Primagama. Primagama memberikan
Jaminan, kalau tidak masuk Perguruan Tinggi Negeri tidak usah membayar,
cukup uang administrasi Rp. 10.000,- tetapi kalau diterima di Perguruan
Tinggi negeri siswa ,membayar sesuai dengan yang ia janjikan. Agar
diterima di Perguruan Tinggi Negeri, siswa Primagama juga diminta untuk
belajar keras dan diberi motivasi yang tinggi agar dapat mempunyai
semangat belajar yang tinggi. Ide Pak Purdi tersebut merupakan intuisi.
Kemudian saya yang ketika itu sebagai Manajer Riset dan Pengembangan
Primagama menambahkan informasi yaitu menjadi siswa Primagama harus
siswa-siswa yang pandai, caranya dengan dites ternyata siswa-siswa Primagama waktu ituberasal dari SMA favorit di Yogyakarta, antara lain SMA
1, SMA 2, SMA 3 dan sebagainya. Kalau yang menjadi siswa Primagama
berasal dari SMA – SMA favorit, maka tidak dibimbingpun kemungkinan
besar dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri, apalagi dibimbing di
Primagama. Ternyata memang benar cara berfikir Primagama, yang diterima
di Perguruan Tinggi negeri lebih dari 90% , karena memang siswa-siswanya
siswa pilihan. Kemudian siswa-siswanya yang diterima di Perguruan
Tinggi negeri tersebut dipasang satu halaman di harian Kedaulatan
Rakyat, sehingga masyarakat Yogya mengetahui adanya Bimbingan Tes
Primagama. Itulah titik awal besarnya Lembaga Pendidikan Primagama.
Keputusan tersebut merupakan keputusan dari entrepreneur yang cerdas
yang menggabungkan intuisi dengan informasi. Hal ini dapat terjadi kalau kita bersikap mental positif.
Selasa, 31 Mei 2016
Sad piano (this will make you cry) by Michael Ortega
sangat menyetuh instrumen piano nya, jika di nikmati bia terbawa suasana, seakan-akan, irama nya itu kita.
Rabu, 18 Mei 2016
PASTE SPECIAL
Biasanya, ketika kita meng-copy data dari Mc.Excel ke Mc.Word, file kita tidak dapat di edit atau dimasukkan rumus seperti di Mc.Excel lagi. Dengan menggunakan paste spesial ini, kita dengan mudah mengubah data kita dari Mc.Word tanpa susah menghitung kembali di Mc.Excel.
Caranya ialah sebagai berikut :
· Pertama, file anda yang ada di Mc.Excel di blok (yang mau dipindahkan ke Mc.Word)
· Kedua buka Mc.Word, kemudian pilih Tab: Home , klik di tanda paste (tanda panah) , pilih yang Paste special , maka akan keluar seperti gambar di bawah ini. Kemudian pilih Microsoft Office Excel Worksheet Object. Lalu klik OK.
SHARING DATA
Folder Sharing (Sharing Data)
Sharing
data ialah membagikan data yang ada di komputer anda untuk komputer
yang lain. Syarat agar data kita bisa dibagikan adalah data tersebut
harus berbentuk sebuah folder. Ada dua pilihan ketika ingin membagikan
data, yang pertama hanya bisa di lihat (read) dan yang kedua, bisa di lihat, di salin atau di hapus (Read, Copy, Delete) . Komputer satu dengan yang lain bisa saling terkoneksi dengan adanya IP Address dan adanya jaringan.
Ada 2 cara untuk melihat IP Address pada komputer, yaitu
a. Klik “Start” pilih “Run” ketik “cmd” kemudian ketik “ipconfig” pada comment line tersebut. Dan lihatlah IP Address komputer anda.
b. Klik “Start” pilih “Control Panel” ® “Network and Internet” ®“Network and Sharing Center” ®“Change Adapter Settings” klik kanan pada “Wireless Network Connection” pilih “Status” kemudian “Details” dan lihat IP Address.
Cara sharing data :
a. Buatkan folder baru atau pilih folder yang ingin dibagikan, kemudian klik kanan dan pilih “Share with” pilih “Spesific People” kemudian ada pilihan Read, Read/Write
b. Lalu klik “Share”
Ketika ingin mengambil data, caranya :
a. Klik “Start” pilih “Run”
b. Ketik “ \\10.10.10.18 “ ( \\IP Address PC yang di sharing datanya)
KRITIK TERHADAP ASURANSI SYARIAH
Kritik Terhadap Asuransi Syariah
Asuransi Syariah sebagaimana dijabarkan faktanya di atas, menurut kami adalah akad yang tidak sah (batil) dan haram, karena terdapat paling kurang 6 (enam) penyimpangan syariah (mukhalafat syar’iyah) sebagai berikut :
Pertama, karena dalil-dalil yang digunakan tidak tepat, khusunya hadis Asy’ariyin dan hadis Abu Ubaidah bin Jarrah RA di atas. Pada kedua hadis tersebut, peristiwa bahaya terjadi lebih dahulu, baru kemudian terjadi proses ta’awun (tolong menolong). Sedang pada asuransi syariah, sudah diadakan akad ta’awun lebih dahulu, padahal peristiwa bahayanya belum terjadi sama sekali. Menurut Syaikh ‘Atha` Abu Rasyta, menggunakan hadis Asy’ariyin sebagai dasar asuransi syariah adalah istidlal yang keliru. (Ajwibatu As`ilah, tanggal 7 Juni 2010).
Kedua, karena terjadi penggabungan dua akad menjadi satu akad (multi akad). Padahal multi akad telah dilarang dalam syariah. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA bahwa Nabi SAW telah melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan.” (HR Ahmad, hadis sahih). Yang dimaksud “dua kesepakatan dalam satu kesepakatan (shafqataini fi shafqah wahidah)” adalah adanya dua akad dalam satu akad (wujudu ‘aqdaini fi aqdin wahidin).
Fakta menunjukkan bahwa pada asuransi syariah tanpa saving, terjadi penggabungan akad hibah dengan akad ijarah. Sementara pada asuransi syariah dengan saving, terjadi penggabungan akad hibah, akad ijarah, dan akad mudharabah.
Ketiga, karena tidak sesuai dengan akad dhaman (jaminan / pertanggungan) dalam Islam. Terdapat ketidaksesuaian dalam 3 segi sebagai berikut :
(1) Dari segi karakter akad. Karakter akad dhaman adalah akad tabarru’ (bertujuan kebajikan / tolong menolong), bukan akad tijarah (bertujuan komersial). Sedangkan asuransi Syariah hakikatnya bukan akad tabarru’, tapi akad tijarah, karena peserta mengharap mendapat klaim (dana pertanggungan) dan keuntungan dalam mudharabah.
Jadi pernyataan bahwa Asuransi Syariah adalah akad ta’awun dan bukan akad mu’awadhah / tabaduli (pertukaran), tidak tepat dan tidak sesuai dengan faktanya.
(2) Ketidaksesuaian dengan akad dhaman juga dapat dilihat dari segi tidak sesuainya jumlah para pihak dalam akad. Pada akad dhaman (jaminan / pertanggungan), terdapat 3 pihak, yaitu : (1) yang menjamin/ penanggung (dhamin), (2) yang dijamin / tertanggung (madhmun anhu), dan (3) yang mendapat jaminan / tanggungan (madhmun lahu).
Adanya tiga pihak tersebut didasarkan pada hadis Abu Qatadah RA bahwa kepada Nabi SAW pernah didatangkan sesosok jenazah agar beliau menshalatkannya. Lalu beliau bertanya, “Apakah ia punya hutang?” Para Sahabat berkata, “Benar, dua dinar.” Beliau bersabda, “Shalatkan teman kalian!” Kemudian Abu Qatadah berkata, “Keduanya (dua dinar itu) menjadi kewajibanku, wahai Rasulullah.” Nabi SAW pun lalu menshalatkannya. (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i dan al-Hakim).
Dalam hadis tersebut ada tiga pihak; Pertama, pihak yang menjamin/ penanggung (dhamin) adalah Abu Qatadah RA. Kedua, pihak yang dijamin / tertanggung (madhmun anhu) adalah jenazah. Ketiga, pihak yang mendapat jaminan / tanggungan (madhmun lahu) adalah orang yang memberi utang kepada jenazah.
Sementara itu dalam Asuransi Syariah, hanya ada dua pihak, bukan tiga pihak. Dua pihak tersebut adalah : Pertama, pihak yang menjamin/ penanggung (dhamin), yaitu para peserta semua; kedua, pihak yang mendapat jaminan / tanggungan (madhmun lahu) yaitu para peserta semua. Jadi dalam asuransi syariah tidak terdapat pihak ketiga, yaitu pihak yang dijamin / tertanggung (madhmun anhu).
(3) ketidaksesuaian ketiga dengan akad dhaman, dapat dilihat dari segi dhammu dzimatin ila dzimmatin, yakni penggabungan tanggungan satu pihak kepada tanggungan pihak lainnya. Dalam akad dhaman telah terjadi dhammu dzimatin ila dzimmatin, sebegaimana nampak pada hadis Abu Qatadah RA di atas, bahwa Abu Watadah telah menggabungkan dzimmah (tanggungan) si jenazah, kepada tanggungan diri Abu Qatadah RA itu sendiri. Jadi tanggungan yang wajib ditunaikan jenazah, berpindah menjadi tanggungan Abu Qatadah RA. Adapun dalam asuransi syariah, dhammu dzimatin (penggabungan tanggungan) itu tidak terjadi dan tidak ada. Karena ketika seorang peserta asuransi membayar premi, dia tidak sedang mempunyai tanggungan apa pun kepada siapa pun, yang wajib dia tunaikan. Jadi, asuransi syariah tidak sesuai dengan akad dhaman dalam Islam.
Keempat, karena akad hibah (tabarru’) dalam Asuransi Syariah tidak sesuai dengan pengertian hibah itu sendiri. Sebab hibah dalam pengertian syar’i adalah pemberian kepemilikan tanpa kompensasi / pengganti (tamliik bilaa ‘iwadh). (Imam Syaukani, Nailul Authar, Bab Hibah, Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000, hlm. 1169)
Sementara dalam Asuransi Syariah, peserta asuransi memberikan dana hibah, tapi mengharap mendapat kompensasi (‘iwadh / ta’widh), bukannya tidak mengharap. Jadi sebenarnya tidaklah tepat Asuransi Syariah dikatakan sebagai akad hibah, tapi harus jujur disebut sebagai akad investasi yang mengharapkan keuntungan !
Kelima, karena hibah (tabarru’) yang diberikan peserta dalam Asuransi Syariah, akan kembali kepada peserta itu (jika terjadi risiko atas suatu peristiwa yang ditanggung misal kebakaran) ditambah dengan hibah dari para peserta lainnya. Menurut kami ini haram hukumnya, sebab menarik kembali hibah yang telah diberikan hukumnya haram. (Yahya Abdurrahman, Asuransi dalam Tinjauan Syariah, hlm. 42).
Sabda Nabi SAW :
العائد في هبته كالكلب يعود في قيئه
“Orang yang menarik kembali hibahnya, sama dengan anjing yang menjilat kembali muntahannya.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa`i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Keenam, karena telah terjadi gharar (ketidaktentuan, uncertainty) dalam Asuransi Syariah. Sebab peserta tidak tahu dengan jelas apakah betul perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola, ataukah sebagai pengelola sekaligus sebagai pemodal ketika perusahaan menginvestasikan kembali dana premi ke pihak ketiga, dan seterusnya. Peserta juga tak tahu dengan jelas ke mana perusahaan asuransi akan menginvestasikan dana yang ada, apakah ke bank, bank konvensional atau bank syariah, ataukah melakukan re-asuransi ke perusahaan asuransi berikutnya, dan seterusnya. Adanya gharar ini berarti menegaskan keharaman Asuransi Syariah yang ada saat ini.
Asuransi Syariah sebagaimana dijabarkan faktanya di atas, menurut kami adalah akad yang tidak sah (batil) dan haram, karena terdapat paling kurang 6 (enam) penyimpangan syariah (mukhalafat syar’iyah) sebagai berikut :
Pertama, karena dalil-dalil yang digunakan tidak tepat, khusunya hadis Asy’ariyin dan hadis Abu Ubaidah bin Jarrah RA di atas. Pada kedua hadis tersebut, peristiwa bahaya terjadi lebih dahulu, baru kemudian terjadi proses ta’awun (tolong menolong). Sedang pada asuransi syariah, sudah diadakan akad ta’awun lebih dahulu, padahal peristiwa bahayanya belum terjadi sama sekali. Menurut Syaikh ‘Atha` Abu Rasyta, menggunakan hadis Asy’ariyin sebagai dasar asuransi syariah adalah istidlal yang keliru. (Ajwibatu As`ilah, tanggal 7 Juni 2010).
Kedua, karena terjadi penggabungan dua akad menjadi satu akad (multi akad). Padahal multi akad telah dilarang dalam syariah. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA bahwa Nabi SAW telah melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan.” (HR Ahmad, hadis sahih). Yang dimaksud “dua kesepakatan dalam satu kesepakatan (shafqataini fi shafqah wahidah)” adalah adanya dua akad dalam satu akad (wujudu ‘aqdaini fi aqdin wahidin).
Fakta menunjukkan bahwa pada asuransi syariah tanpa saving, terjadi penggabungan akad hibah dengan akad ijarah. Sementara pada asuransi syariah dengan saving, terjadi penggabungan akad hibah, akad ijarah, dan akad mudharabah.
Ketiga, karena tidak sesuai dengan akad dhaman (jaminan / pertanggungan) dalam Islam. Terdapat ketidaksesuaian dalam 3 segi sebagai berikut :
(1) Dari segi karakter akad. Karakter akad dhaman adalah akad tabarru’ (bertujuan kebajikan / tolong menolong), bukan akad tijarah (bertujuan komersial). Sedangkan asuransi Syariah hakikatnya bukan akad tabarru’, tapi akad tijarah, karena peserta mengharap mendapat klaim (dana pertanggungan) dan keuntungan dalam mudharabah.
Jadi pernyataan bahwa Asuransi Syariah adalah akad ta’awun dan bukan akad mu’awadhah / tabaduli (pertukaran), tidak tepat dan tidak sesuai dengan faktanya.
(2) Ketidaksesuaian dengan akad dhaman juga dapat dilihat dari segi tidak sesuainya jumlah para pihak dalam akad. Pada akad dhaman (jaminan / pertanggungan), terdapat 3 pihak, yaitu : (1) yang menjamin/ penanggung (dhamin), (2) yang dijamin / tertanggung (madhmun anhu), dan (3) yang mendapat jaminan / tanggungan (madhmun lahu).
Adanya tiga pihak tersebut didasarkan pada hadis Abu Qatadah RA bahwa kepada Nabi SAW pernah didatangkan sesosok jenazah agar beliau menshalatkannya. Lalu beliau bertanya, “Apakah ia punya hutang?” Para Sahabat berkata, “Benar, dua dinar.” Beliau bersabda, “Shalatkan teman kalian!” Kemudian Abu Qatadah berkata, “Keduanya (dua dinar itu) menjadi kewajibanku, wahai Rasulullah.” Nabi SAW pun lalu menshalatkannya. (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i dan al-Hakim).
Dalam hadis tersebut ada tiga pihak; Pertama, pihak yang menjamin/ penanggung (dhamin) adalah Abu Qatadah RA. Kedua, pihak yang dijamin / tertanggung (madhmun anhu) adalah jenazah. Ketiga, pihak yang mendapat jaminan / tanggungan (madhmun lahu) adalah orang yang memberi utang kepada jenazah.
Sementara itu dalam Asuransi Syariah, hanya ada dua pihak, bukan tiga pihak. Dua pihak tersebut adalah : Pertama, pihak yang menjamin/ penanggung (dhamin), yaitu para peserta semua; kedua, pihak yang mendapat jaminan / tanggungan (madhmun lahu) yaitu para peserta semua. Jadi dalam asuransi syariah tidak terdapat pihak ketiga, yaitu pihak yang dijamin / tertanggung (madhmun anhu).
(3) ketidaksesuaian ketiga dengan akad dhaman, dapat dilihat dari segi dhammu dzimatin ila dzimmatin, yakni penggabungan tanggungan satu pihak kepada tanggungan pihak lainnya. Dalam akad dhaman telah terjadi dhammu dzimatin ila dzimmatin, sebegaimana nampak pada hadis Abu Qatadah RA di atas, bahwa Abu Watadah telah menggabungkan dzimmah (tanggungan) si jenazah, kepada tanggungan diri Abu Qatadah RA itu sendiri. Jadi tanggungan yang wajib ditunaikan jenazah, berpindah menjadi tanggungan Abu Qatadah RA. Adapun dalam asuransi syariah, dhammu dzimatin (penggabungan tanggungan) itu tidak terjadi dan tidak ada. Karena ketika seorang peserta asuransi membayar premi, dia tidak sedang mempunyai tanggungan apa pun kepada siapa pun, yang wajib dia tunaikan. Jadi, asuransi syariah tidak sesuai dengan akad dhaman dalam Islam.
Keempat, karena akad hibah (tabarru’) dalam Asuransi Syariah tidak sesuai dengan pengertian hibah itu sendiri. Sebab hibah dalam pengertian syar’i adalah pemberian kepemilikan tanpa kompensasi / pengganti (tamliik bilaa ‘iwadh). (Imam Syaukani, Nailul Authar, Bab Hibah, Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000, hlm. 1169)
Sementara dalam Asuransi Syariah, peserta asuransi memberikan dana hibah, tapi mengharap mendapat kompensasi (‘iwadh / ta’widh), bukannya tidak mengharap. Jadi sebenarnya tidaklah tepat Asuransi Syariah dikatakan sebagai akad hibah, tapi harus jujur disebut sebagai akad investasi yang mengharapkan keuntungan !
Kelima, karena hibah (tabarru’) yang diberikan peserta dalam Asuransi Syariah, akan kembali kepada peserta itu (jika terjadi risiko atas suatu peristiwa yang ditanggung misal kebakaran) ditambah dengan hibah dari para peserta lainnya. Menurut kami ini haram hukumnya, sebab menarik kembali hibah yang telah diberikan hukumnya haram. (Yahya Abdurrahman, Asuransi dalam Tinjauan Syariah, hlm. 42).
Sabda Nabi SAW :
العائد في هبته كالكلب يعود في قيئه
“Orang yang menarik kembali hibahnya, sama dengan anjing yang menjilat kembali muntahannya.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa`i, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Keenam, karena telah terjadi gharar (ketidaktentuan, uncertainty) dalam Asuransi Syariah. Sebab peserta tidak tahu dengan jelas apakah betul perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola, ataukah sebagai pengelola sekaligus sebagai pemodal ketika perusahaan menginvestasikan kembali dana premi ke pihak ketiga, dan seterusnya. Peserta juga tak tahu dengan jelas ke mana perusahaan asuransi akan menginvestasikan dana yang ada, apakah ke bank, bank konvensional atau bank syariah, ataukah melakukan re-asuransi ke perusahaan asuransi berikutnya, dan seterusnya. Adanya gharar ini berarti menegaskan keharaman Asuransi Syariah yang ada saat ini.
Rabu, 11 Mei 2016
LP3I
LP3I adalah pelopor pendidikan “Link & Match” di Indonesia. Pendidikan diselenggarakan dengan berorientasi pada dunia kerja tanpa mengesampingkan kaindah akademis.
Sebagai institusi Pendidikan Profesional LP3I terus menerus menyelaraskan kualitas pendidikannya dengan kebutuhan dunia kerja dalam pembentukan sumber daya manusia bernila tinggi yang beriman dan bertaqwa.
Institusi pendidikan yang didirikan pada 29 maret 1989 ini, saat ini telah menjalin kerja sama dengan ribuan perusahaan dan institusi pendidikan baik di dalam maupun luar negeri, yang terus bertambah setiap tahunnya.
Komitmen untuk membangun sinergi ini merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi LP3I untuk dapat terus tumbuh dan berkembang serta ikut membangun bangsa dan negara tercinta Indonesia Rencana pengembangan LP3I saat ini dan kedepan akan dirasakan kehadirannya oleh masyarakat diberbagai wilayah yang ada di tanah air. Hingga saat ini LP3I telah tersebar di 36 lokasi hampir semua propinsi di Indonesia dan akan terus bertambah setiap tahunnya.
Harapan kami kehadiran LP3I senantiasa dapat bermanfaat dalam mencerdaskan bangsa serta mampu menjaga amanah untuk menjadi institusi pendidikan yang terpercaya.
SEJARAH LP3I
Sejarah Singkat | |
|
LP3I
Standar Kemampuan
|
Konsentrasi
Informatika komputer bertujuan mencetak tenaga kerja yang : Terampil
pada bidang Teknologi Informasi (TI) yang mampu merancang sistem
informasi yang berbasis komputer, terutama dalam menyusun suatu
aplikasi komputer denganmenggunakan bahasa pemrograman yang brbasis
Visual Basic secara Single dan Multi user, dilengkapi juga dengan
keahlian istimewa lainnya seperti kemampuan sebagai Web Developer,
Administrator Jaringan berbasis Windows dan Linux, dilengkapi denhgan
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Pada Akhirnya, semua
lulusan Politeknik LP3I akan dapat memperoleh gelar Ahli Madya (Amd)
sesuai bidangnya.
|
Standar Lulusan
|
|
- Business Administrasi
Standar Kemampuan
|
Kemampuan
memadukan keterampilan di bidang Bahasa Inggris, Keuangan, Komputer,
Perdagangan Internasional dan Manajemen merupakan keistimewaan dari
program ini. Ditambah lagi dengan penanaman jiwa Entrepreneurship yang
telah dibekali dengan teknik menjual secara profesional dengan
presentasi dan negosiasi serta sales dan marketing management, membuat
lulusan program ini diharapkan dapat menjadi administrator bisnis
yang ulung dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk tingkat
middle management serta menjadi inovator pengembangan perusahaan.
|
Standar Lulusan
|
Mahasiswa
mampu merancang, mengimplementasikan, mengevaluasi dan menciptakan
inovasi sistem pemasaran, baik pemasaran domestik maupun
internasional, serta mengelola keuangan perusahaan dengan kompetensi :
|
- Computerized Accounting
Standar Kemampuan
|
Bertujuan
mencetak tenaga kerja dibidang akuntansi dan keuangan yang menguasai
pengelolaan transaksi dalam siklus akuntansi dan keuangan untuk
perusahaan dagang, jasa dan manufaktur baik secara manual maupun
secara komputerisasi melalui pemanfaatan berbagai aplikasi teknologi
informasi, memiliki penguasan bidang perpajakan secara praktis,
menguasai perencanaan dan penerapan serta penilaian pengendalian
intern bidang keuangan dan operasional perusahaan, dan mampu melakukan
perencanaan keuangan untuk kegiatan usaha, serta dapat berkomunikasi
bisnis secara efektif.
|
Standar Lulusan
|
Sasaran utama Bidang Keahlian Komputer Akuntansi adalah untuk menghasilkan tenaga kerja ahli yang:
|
- Secretary
- Office Management
Standar Kemampuan
|
Program
ini didesain khusus untuk mengantisipasi kebutuhan sekretaris di era
global yang Cerdas, Cekatan, Cermat, memiliki etika yang tinggi dan
berwawasan internasional. Dengan kelebihan – kelebihan yang
dimilikinya, seperti: kemampuan dwi bahasa, mengoperasikan peralatan
kantor modern dan perangkat lunak computer mutakhir, korespondensi
bisnis, berkomunikasi efektif, serta pemahamannya akan ilmu – ilmu
manajemen, membuat lulusan program ini memiliki daya saing yang tinggi
di pasar kerja. Pada akhirnya, semua lulusan Politeknik LP3I akan dapat
memperoleh gelar Ahli Madya (Amd.) sesuai bidangnya.
|
Standar Lulusan
|
|
Standar Kemampuan
|
Konsentrasi
Administrasi Perkantoran dirancang dengan tujuan agar mahasiswa
menguasai masalah pengelolaan Human Resources dalam perusahaan yang
dilengkapi dengan keterampilan administrasi perkantoran, filing
system, administrasi keuangan, administrasi perpajakan, administrasi
perbankan bahkan memahami pengetahuan pasar modal dan lulusan program
ini merupakan sumber informasi dalam pengambilan keputusan bagi
Pimpinan, yang dilengkapi dengan kemampuan berkomunikasi bahasa
inggris dan penguasaan komputer. Pada akhirnya semua lulusan
Politeknik LP3I akan dapat memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) sesuai
bidangnya.
|
Standar Lulusan
|
|
TIPS BERBISNIS
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak.
Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat.
Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat.
Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya.(HR. Muslim)
Di tengah acara sebuah komunitas wirausaha Muslim terjadi sebuah dialog untuk membangun dan mencari solusi ekonomi ummat, banyak hal yang dibahas tentang bagaimana membuka peluang usaha dan perlunya bersaing secara profesional dengan para pengusaha ‘non Muslim’ yang saat ini begitu menguasai perekonomian negeri ini, diskusi lama lama terkesan sangat teoritis, dan beberapa dari mereka terjebak kearah materialistik cara pandangnya, padahal semua yang hadir adalah kaum muslimin juga, tapi ternyata kami semua lupa, bahwa yang hadir tersebut memiliki warisan yang tak ternilai harganya. Ternyata umat Islam sudah memiliki rumusan dan standar usaha yang telah di bimbing oleh Rasul SAW dan dicontohkan oleh para sahabatnya ra, bimbingan yang sederhana, bimbingan yang sangat mendarat dan manusiawi, penuh fitrah, penuh sunnatullah, dan di-support dengan janji Allah. Allah melibatkan diriNYa atas janjiNya.
Berdasarkan hadis shahih di atas, mari kita urai dan tinjau agar mendapatkan makna dan rumusan agar urusan ujian manusia maupun bisnis muslim ini dapat melibatkan dan tertolong oleh bantuan Allah, sebagai berikut :
“Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak”
Siapa sih manusia yang tidak mengalami ujian dan cobaan dalam kehidupannya. Apalagi dalam menjalankan bisnis, ujian naik turun itu menjadi suatu hal yang berulang terjadinya. Ketahuilah setiap hamba Allah pasti mengalami masalah, mengalami kedukaan maupun kesukacitaan , tidak ada satupun yang terlepas dari seleksi Allah. Ujian dan cobaan kepada hamba Allah tersebut untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya.
Justru menurut hadist di atas, dan itu adalah sunnah Allah, dikala kita mengalami kesulitan dan kesusahan dalam menghadapi ujian kehidupan, dan kita berharap sekali untuk diangkat kesulitan oleh Allah, justru salah satu solusinya adalah dengan membantu dan menyelesaikan kesusahan hamba yang lain. konsep ini sangat sulit dipahami dengan ilmu keduniaan, apalagi ilmu matematis. tapi inilah hukum Allah, inilah sunnatuLlah. inilah cara agar Allah terlibat! Mulailah dengan cara ini, niscaya permasalahan perekonomian umat akan tuntas.
Ingatlah sebuah contoh nyata yang pernah diabadikan dalam kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ra dengan dipersaudarakan Saad bin Rabi ra dari Madinah.
Berkatalah Saad kepada Abdurrahman, Wahai saudaraku, aku adalah penduduk madinah yang kaya raya. Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah, dan aku mempunyai dua isteri, pilihlah salah satu yang menurut anda lebih menarik,dan akan aku ceraikan dia supaya anda bisa memperisterinya.
Jawab Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah memberkati anda, isteri anda dan harta anda. Tunjukkanlah jalan menuju pasar.”
Kemudian abdurrahman menuju pasar, membeli, berdagang dan mendapat untung besar, ketahuilah Allah terlibat! Allah berkahi saling tolong menolong tersebut, saling mendahulukan kepentingan saudaranya.
Pada suatu hari ia mendengar Rasulullah SAW, “Wahai Ibnu Auf, anda termasuk golongan orang kaya, dan anda akan masuk surga secara perlahan lahan. Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti Allah mempermudah jalan anda,” semenjak ia mendengar nasehat Rasulullah Saw tersebut, ia mengadakan pinjaman yang baik, maka Allah pun memberi ganjaran padanya dengan berlipatganda.
Ibnu Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya. Sebagai buktinya, ia tidak mau celaka dengan menyimpannya. Ia mengumpulkannya dengan santai dan dari jalan yang halal, tetapi ia tidak menikmati sendirian, keluarga, kerabat saudara dan masyarakat pun ikut menikmatinya. Karena begitu luas pemberian serta pertolongannya, orang orang madinah pernah berkata: “seluruh penduduk madinah berserikat (menjalin usaha) dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya kepada mereka, sepertiganya digunakan untuk membayar hutang hutang mereka, dan sepertiga sisanya diberikan dan dibagi bagikan kepada mereka.”
Mereka saling mendahulukan kepentingan saudaranya, Allah bukakan keberkahan, Allah bukakan peluang menguasai ekonomi ummat, Pasar Madinah yang tadinya dikuasai yahudi berpindah ke tangan muslimin, berawal dari sikap tolong-menolong (ta’awun) sesama muslimin, bermula dari saling memecahkan masalah saudaranya, menjadi penguasa ekonomi saat itu, inilah hukum Allah, inilahsunnatullah.
Inilah cara melibatkan Allah… bukan dengan cara bersaing dengan pebisnis non-muslim melalui sistem yang dibuat oleh non-muslim juga, MUSTAHIL akan tampil. Bila ingin ummat ini kembali lagi menuju kejayaannya tidak pernah terjadi dan unggul melalui sistem buatan manusia. Kalau mau tampil harus kembali bersandarkan kepada SunnatuLLah dan Sunnah RasulNya.
Pembahasan ini membuat terhenyak para wirausaha yang hadir, diskusi terhenti dan terhenyak diam, …semoga para peserta diskusi berfikir ulang dan mulai menapak tilas sunnah yang pernah dilakukan untuk membenahi kekuatan ekonomi ummat… Tolonglah sudaramu yang sedang kesulitan…. ini adalah langkah awal menuju kejayaan. (MM)
semoga….
Menjalankan Usaha Dengan Metode SMART
Menjalankan Usaha Dengan Metode SMART
Banyak orang
berkata menjadi seorang entrepreneur harus SMART, namun jika kita perhatikan
banyak orang yang memiliki banyak gelar tidak berhasil menjalankan bisnisnya.
Jadi SMART seperti apa yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur?
Sebenarnya
pengertian SMART dalam hal ini adalah perpaduan lima kata yang sering
didengungkan oleh para business coach di Inggris dan Amerika. Untuk lebih jelas
mari kita bahas satu persatu :
S : Specific
Dalam
memulai usaha ada baiknya produk yang dihasilkan spesifik. Artinya produk
tersebut memiliki tujuan yang jelas untuk dipasarkan pada pasar yang seperti
apa. Sering sekali pelaku bisnis mencoba mengeluarkan sebuah produk baru yang
sebenarnya tidak diinginkan oleh pasar sehingga yang terjadi adalah para pelaku
tersebut kemudian merugi karena produk tersebut sebenarnya belum dibutuhkan.
Bagi para entrepreneur yang mengeluarkan produk baru ada baiknya anda melakukan
percobaan dengan memberi sampel kepada teman atau kolega anda, ketika anda akan
meluncurkan sebuah produk baru. Langkah ini penting untuk memastikan selera
pasar yang diinginkan.
Saya jadi
teringat seorang pemilik restoran terkemuka di Jakarta, ketika melakukan
langkah ini kepada para konsumennya. Setiap beliau akan meluncurkan produk
baru, beliau memberikan sampel gratis kepada para pengunjung. Tujuannya ya
tentu saja ingin melihat seberapa besar minat konsumen terhadap produk barunya.
Dari respons mereka kemudian pemilik restoran ini membuat produk yang lebih
spesifik lagi, artinya produk yang benar-benar diinginkan pelanggan seperti
apa. Jika rata-rata pelanggan meminta rasa dari produknya lebih manis, maka
sang pemilik restoran akan merubah rasanya menjadi lebih spesifik lagi, tentu
saja menjadi lebih manis lagi.
Kesimpulannya
jika anda ingin produk anda laris manis. Produk anda harus memenuhi spesifikasi
kebutuhan konsumen.
M :
Measurable
Measurable
atau bahasa kitanya Terukur. Dalam memenuhi kebutuhan pasar anda, kita harus
mengukur daya beli mereka terhadap produk yang kita hasilkan. Karena jika anda
tidak mengukur daya beli mereka dan anda salah mengeluarkan diatas harga
psikologis mereka maka yang terjadi adalah pasar tidak akan merespons anda.
Pengalaman ini saya rasakan betul ketika saya mengcreate acara untuk klien
saya. Beliau memasang tarif diatas harga psikologis pasar, padahal beliau
sendirinya belum mempunyai nama besar di kalangan pasar pada saat itu. Alhasil
peserta workshop kami hanya 10 orang saja.
Ini menjadi
sebuah pelajaran berharga untuk kita bersama dalam hal mengukur respons pasar
seperti apa ? Sepintar apapun kita dalam menebak kondisi pasar, kita tidak bisa
tahu dengan persis daya beli pembeli kita untuk membeli produk meskipun mereka sebenarnya
mampu. Karena mampu dalam membeli produk saja tidak cukup. Dibutuhkan sebuah
pendekatan yang intens untuk mengetahui kemauan pembeli untuk membeli produk
yang kita buat.
Jika anda
sudah bisa mengukur daya beli dan kecenderungan mereka melakukan transaksi,
maka anda dapat membuat harga yang tepat, yang sesuai dengan kondisi psikologis
pasar.
A :
Appealing
Appealing
atau menarik. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi keputusan pembeli membeli produk
kita karena adanya suatu ketertarikan baik itu tertarik akan produknya,
tertarik karena brand yang ditawarkan ataupun karena personal brand sang
pemilik bisnis. Dua hal yang membuat tertarik, namun memiliki tingkat perbedaan
yang cukup besar. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas satu persatu.
Pembeli tertarik karena produk anda menarik.
Jika para pembeli anda sudah tertarik membeli karena produk anda menarik
maka bersyukurlah. Karena produk yang anda tawarkan adalah sebuah produk yang
sangat unik dan mempunyai nilai tambah yang cukup besar jika dibanding dengan
kompetitor lainnya. Dan tugas anda jika sampai pada level ini adalah menjaga
kualitas produk yang sudah ada, sambil menginovasi produk-produk baru yang akan
keluarkan pada masa berikutnya.
Menginovasi produk adalah sebuah hal yang harus terus menerus dilakukan
agar konsumen kita tidak beralih, karena sedikit saja mereka tahu ada produk
yang lebih maka mereka akan memilih produk lain yang lebih baik atau mungkin
lebih terkenal daripada brand produk anda.
Pembeli tertarik karena brand yang baik.
Butuh waktu yang lama untuk sampai pada tahap ini, karena pada kenyataannya
brand yang baik dan terpercaya adalah brand yang mampu berkomunikasi dengan
baik kepada para pelanggan kita. Jika anda ingin sampai pada tahap ini maka
pertahankan brand produk anda dari segi kualitas selama belasan tahun. Jaga
brand tersebut agar mereka (konsumen anda) menjadi loyal kepada anda. Untuk
membuat mereka semakin loyal kepada anda, tidak ada salahnya anda memberikan
penghargaan kepada mereka, bentuknya bisa berupa voucher atau produk tertentu.
R :
Realistic
Realistic
atau realistis.Artinya sebagai seorang entrepreneur kita harus bisa mengukur
segala kemungkinan yang akan terjadi dalam bisnis kita di masa yang akan
datang. Kebanyakan dari para pebisnis salah memperhitungkan hal ini, sehingga
belum sampai BEP trend pasar sudah berubah.
Mungkin anda
masih ingat betapa jayanya pisang goreng Pontianak, hingga sebagian pemilik
brand pisang goreng Pontianak mencoba memfranchisekan. Memang jika dilihat
sebagai pemegang merek, sang pemilik merek akan mengalami keuntungan yang
pesat. Tetapi apa hal itu terjadi juga kepada orang-orang yang membeli merek
mereka.
Kenyataannya
tidak, karena saya sudah melihat fakta yang terjadi rata-rata dari mereka hanya
buka lima sampai enam bulan. Hal ini terjadi karena pasar sudah jenuh dengan
produk sejenis, walhasil banyak orang-orang yang ikutan hanya menjadi alat
pengeruk keuntungan para pemegang merek.
Inilah
pentingnya bagi anda untuk mengukur seberapa realistis bisnis tersebut, karena
jangan sampai anda sudah banyak melakukan investasi untuk berbisnis tetapi anda
tidak mendapatkan keuntungan apapun dalam bisnis tersebut.
T : Time
Phased
Time Phased
(ada target waktu). Dalam bisnis kita juga harus memperhitungkan target waktu bisnis kita
berjalan dengan sendirinya. Karena tujuan kita berbisnis adalah untuk mencapai
sebuah zona dimana anda tidak perlu terjun tangan langsung menjalankan bisnis
tersebut.
Bisnis baru bisa dikatakan berhasil ketika pemiliknya tidak campur tangan
langsung terhadap bisnisnya. Artinya bisnis dapat bekerja secara sistematis
dengan sebuh control yang kuat dari para staf kita. Jadi jika anda masih turun
tangan langsung anda belum bisa dikatakan berhasil, meski uang yang anda
dapatkan banyak.
Jadi dalam sebuah bisnis sebenarnya kita harus dapat menentukan sebuah
target kapan kita akan bisa mencapai sebuah kondisi ideal dari bisnis kita.
Jenjangnya, terserah anda karena anda yang mengenal seluk beluk bisnis anda
sendiri.
SMART ENTREPRENEUR (Promosi)
SMART ENTREPRENEUR (Promosi)
Promosi adalah proses menawarkan suatu produk yang
dimiliki dari seorang produsen kepada konsumen dengan tujuan untuk menambah
penghasilan atau kekayaan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada 6
jenis promosi, yaitu:
- Penjualan Personal (Personal
Selling)
Penjualan personal dilakukan door to door. Door to door adalah teknik penjualan di mana penjual berjalan dari pintu satu rumah ke pintu yang lain mencoba untuk menjual suatu produk atau jasa kepada masyarakat umum. - Iklan (Advertising)
Iklan dirancang untuk membangkitkan minat masyarakat pada suatu produk. Contoh promosi jenis iklan adalah iklan-iklan yang kita lihat di TV yang mengisi sela-sela acara yang kita tonton. - Publikasi (Publication)
Publikasi dalam hal ini adalah penyebaran informasi mengenai suatu produk. - Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah serangkaian kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa. Contohnya, ketika pameran mobil banyak SPG (Sales Promotion Girl) yang ikut memamerkan mobil. - Sponsorship
Sponsorship adalah bentuk dukungan pada suatu acara, aktivitas, orang, atau organisasi yang saling menguntungkan. Sponsor adalah individu atau kelompok yang memberikan dukungan. - Komunikasi di tempat penjualan
Penjual atau sales pada jenis promosi ini tidak agresif. Penjual hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan konsumen.
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Beberapa tujuan promosi :
1) Menyebarkan
informasi, merek dan produk kepada
target pasar potensial
2) Menaikkan
tingkat penjualan
3) Untuk
mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan lama
4) Untuk
menjaga kestabilan penjualan
5) Untuk
membedakan keunggulan produk dengan pesaing
Untuk membentuk citra
produk dan citra merek
SMART ENTREPRENEUR (Kemasan)
SMART ENTREPRENEUR (Kemasan)
Faktor – faktor dalam mendesain suatu kemasan
:
1) Faktor
Keamanan
Dimana kemasan harus
mampu melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi
penyebab timbulnya kerusakan barang.
2) Faktor
Ekonomi
Suatu kemasan akan
bernilai ekonomi apabila kemasan sedemikian rupa yang mampu meningkatkan citra
produk.
3) Faktor
Pendistribusian
Kemasan harus mudah
terdistribusi dari produsen atau pabrik sampai ke tangan konsumen dan ditangan
konsumen pun suatu barang mudah dipindah – pindahkan karna kemasan.
4) Faktor
Komunikasi
Kemasan adalah sebagai
media komunikasi yang menerangkan dan mencerminkan suatu produk serta
mengkomunikasikan iklan merek
5) Faktor Estetika
Kemasan suatu produk
harus memiliki nilai keindahan yang merupakan daya tarik visual yang mencakup
pertimbangan penggunaan warna, bentuk, bahan, ilustrasi, font atau layout serta
mudah diingat
6) Faktor
Identitas
Secara keseluruhan
kemasan harus mampu menjadi pembeda dengan kemasan lain, sehingga mudah
dikenali diantara banyak produk serupa
7) Faktor Promosi
Secara langsung yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menaikkan nama barang
8) Faktor Lingkungan
Kemasan harus
memperhatikan dampak lingkungan dari bahan yang digunakan
Langganan:
Postingan (Atom)