Senin, 13 Juni 2016
Rabu, 01 Juni 2016
Coldplay - Hymn For The Weekend (Official video)
Buat yang mau liburan , dengerin ni lagu. pasti asik ni.
ENTREPRENEURSHIP
Istilah
Entrepreneur dipopulerkan oleh seorang ahli ekonomi Austria yang
bernama Joseph Schumpeter (1883 – 1950). Menurut Schumpeter keseluruhan
proses perbuahan ekonomi akhirnya tergantung pada pribadi perilakunya
yaitu entrepreneur (wiraswastawan) Kewiraswastawan (entrepreneurship)
pertama kali menyakut perubahan. Para wiraswastawan melihat perubahan
sebagai norma dan sesuatu yang sehat. Biasanya mereka tidak menciptakan
perubahan sendiri, karena mereka sendiri biasanya bukan penemu. Namun
demikian, ini menentukan wiraswastawan dan kewiraswastaan. Entrepreneur selalu
mencari perubahan, menanggapinya dan memanfaatkannya sebagai suatu
peluang. Setiap perubahan ditanggapinya secara kreatif dan inovatif.
Kewiraswastaan
berbeda dengan manajemen. Kewiraswastaan merupakan penggabungan
kekuatan untuk memulai perubahan dalam prosuksi sedangkan manajemen
meliputi penggabungan untuk mem pro duksi. Oleh karena itu manajemen
merujuk kepada koordinasi tanpa henti dari proses produksi yang dapat
dilihat sebagai penggabungan tanpa henti dari proses produksi, yang
dapat dilihat sebagai penggabungan terus menerus dari faktor–faktor
produksi. Sedangkan kewiraswastaan merupakan gejala yang tidak
sinambung, yang muncul untuk memulai perubahan-perubahan proses produksi
dan kemudian hilang sampai muncul kembali untuk memulai perubahan lain
lagi. Sedangkan informasi adalah data yang dapat dipakai sebagai dasar
untuk mengambil keputusan. Informasi merupakan “Jantung persoalan karena membuka pintu sukses”’ kata Herb Cohen.
Smart
berarti cerdas atau pintar atau bijak. Kong Hu Cu mengatakan “Jika Anda
tidak pandai, maka Anda harus cerdas.” Definisi yang lebih luas smart enrteprenuer adalah
orang yang mampu menciptakan bisnis baru serta kreatif dan inovatif
dengan mengambil risiko dan ketidak pastian untuk mencapai keuntungan
dan pertumbuhan dengan cara meng indentifikasi peluang dan ancaman serta
meng gabungkan dengan sumberdaya yang dimilikinya. Inti dari smart
entrepreneur penggunakan otak kanan dan otak kiri secara optimal atau
penggunaan intuisi dan informasi secara cerdas. Intuisi merupakan
bisikan hati. Intuisi merupakan kemampuan mengetahui sesuatu tanpa
difikirkan secara sadar.
Orang-orang
yang termasuk smart enterpreneur adalah Bill Gates (Microsoft), Steve
Jobs (Apple Macintosh), Walt Disney (Disney), Asa Candler (Coca-Cola),
Henry Ford (Ford Motor), Seichiro Honda (Honda), Akio Morita (Sony),
Konusuke Matsushita (Matsushita), Anita Roddick (The Body Shop), Sam Walton (Wal-Mart), Jerry Yang (Yahoo), Jeff Bezos (Amazon), Piere Omidyar (eBay) dan sebagainya. Sebagian besar enterpreneur top dunia sebagai entrepreneur yang smart entrepreneur .
Mereka menggabungkan informasi dan intuisi untuk meraih kesuksesan
bisnisnya. Bill Gates misalnya, ketika melihat peluang bahwa Apple dan
IBM tidak mau memberi lisensi sistem operasinya kepada pembuat komputer,
maka informasi ini oleh Bill Gates ditangkap dan dengan intuisinya, dia
memutus kan untuk membuat sistem operasi dan memberikan lisensi untuk
dapat dipakai oleh si pembuat komputer. Sistem operasi yang pertama
dibuat oleh Bill Gates adalah Microsoft Disk Operating System (MS-DOS) yang
akhirnya menguasai pasar 80 % dari seluruh sistem operasi yang dipakai
saat itu. Kesusksesan Bill Gates pun berlanjut dengan munculnya Windows
yang saat ini begitu sukses dan telah munculnya Windows yang baru yaitu
Windows XP. Steve Jobs telah mendapatkan informasi bahwa di pasar ada
kebutuhan komputer yang dipakai secara personal. Steve Jobs dengan
intuisinya untuk membuat computer personal (PC) yang mudah dipakai oleh
orang biasa. Produk yang pertama, yaitu Apple Macintosh. Steve Jobs,
bersama rekannya rekannya Steve Wozniak membuat mesin pertamanya ini di
sebuah garasi.
Henry Ford memanfaatkan informasi tentang sebagian besar penduduk
Amreika berkeinginan mempunyai mobil, tetapi mereka tidak,mempunyai uang
yang cukup untuk membelinya. Akhirnya Henry dengan intuisinya
memproduksi mobil secara masal agar harga mobil tersebut terjangkau oleh
masyarakat Amerika pada tahun 1903. Mobil pertama yang diabuat adalah
mobil Model A. Setelah satu tahun, ia dapat menjual 600 mobil per bulan.
Pada tahun 1908 sampai tahun 1927 telah terjual 15 juta mobil model T.
Pada tahun 1919, Ford mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur
perusahaannya yang digantikan oleh putranya Edsel. Penjualan mobil
tahunan memuncak menjadi 2.120.898 di tahun 1923 sekaligus Ford
menguasai lebih ndari 57 pangsa pasar mobil di Amerika.
Lembaga Pendidikan Primagama menggunakan informasi dan intuisi ini
untuk menjulangkan namanya. Berawal dari ide Pak Purdi, yang ketika itu
menjadi Direktur mempunyai ide yang agak gila, Bimbingan Tes Program
Jaminan Diterima. Kata Jaminan berbeda dengan Dijamin. Kalau Dijamin
artinya pasti diterima di Perguruan Tinggi Negeri, tetapi kalau Jaminan
berarti bergantung pada siswa dan Primagama. Primagama memberikan
Jaminan, kalau tidak masuk Perguruan Tinggi Negeri tidak usah membayar,
cukup uang administrasi Rp. 10.000,- tetapi kalau diterima di Perguruan
Tinggi negeri siswa ,membayar sesuai dengan yang ia janjikan. Agar
diterima di Perguruan Tinggi Negeri, siswa Primagama juga diminta untuk
belajar keras dan diberi motivasi yang tinggi agar dapat mempunyai
semangat belajar yang tinggi. Ide Pak Purdi tersebut merupakan intuisi.
Kemudian saya yang ketika itu sebagai Manajer Riset dan Pengembangan
Primagama menambahkan informasi yaitu menjadi siswa Primagama harus
siswa-siswa yang pandai, caranya dengan dites ternyata siswa-siswa Primagama waktu ituberasal dari SMA favorit di Yogyakarta, antara lain SMA
1, SMA 2, SMA 3 dan sebagainya. Kalau yang menjadi siswa Primagama
berasal dari SMA – SMA favorit, maka tidak dibimbingpun kemungkinan
besar dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri, apalagi dibimbing di
Primagama. Ternyata memang benar cara berfikir Primagama, yang diterima
di Perguruan Tinggi negeri lebih dari 90% , karena memang siswa-siswanya
siswa pilihan. Kemudian siswa-siswanya yang diterima di Perguruan
Tinggi negeri tersebut dipasang satu halaman di harian Kedaulatan
Rakyat, sehingga masyarakat Yogya mengetahui adanya Bimbingan Tes
Primagama. Itulah titik awal besarnya Lembaga Pendidikan Primagama.
Keputusan tersebut merupakan keputusan dari entrepreneur yang cerdas
yang menggabungkan intuisi dengan informasi. Hal ini dapat terjadi kalau kita bersikap mental positif.
Langganan:
Postingan (Atom)